Jumat, 03 April 2009

Beberapa Faktor Pelindung Dalam ASI (Air Susu Ibu)

Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI mampu memberi perlindungan baik secara aktif maupun pasif. ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang perkembangan sistem kekebalan bayi itu sendiri. ASI memberikan zat kekebalan yang belum dapat dibuat oleh bayi. Dengan adanya zat anti-infeksi dari ASI maka bayi ASI eksklusif akan terlindung dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. ASI juga ternyata mengandung zat anti-infeksi.

"Sel darah putih”
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan “sel darah putih” dari ASI. Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-kuman jahat. Sel yang sangat protektif ini jumlahnya sangat banyak pada minggu-minggu pertama kehidupan, saat sistem kekebalan tubuh bayi belum mampu membentuk antibodi dalam jumlah yang cukup. Setelah sistem kekebalan bayi matang maka jumlah sel-sel ini berangsur-angsur berkurang, walaupun tetap akan ada dalam ASI sampai setidaknya 6 bulan setelah melahirkan. Selain membunuh kuman, sel-sel yang sangat berharga ini akan menyimpan dan menyalurkan zat-zat yang penting seperti enzim, faktor pertumbuhan, dan protein yang melawan kuman atau imunoglobulin.

Imunoglobulin atau “antibiotik alami”
ASI juga mengandung imunoglobulin, suatu protein yang beredar dan bertugas memerangi infeksi yang masuk dalam tubuh bayi. Dapat disamakan dengan suatu antibiotik alami yang tersebar di seluruh tubuh dan akan membunuh kuman-kuman jahat. Antibodi dari ASI akan melindungi bayi sampai saat sistem kekebalan tubuh bayi matang. Proses ini akan terus terjadi sampai akhir tahun pertama kehidupan bayi. Demikianlah bila sewaktu di kandungan janin mendapatkan makanan dan perlindungan dari plasenta, setelah lahir makanan dan perlindungan itu diperoleh melalui payudara.

Immunisasi Pasifdan Aktif Oleh Asi
Kolostum mengandung “sel darah putih” dan protein imunoglobulin pembunuh kuman dalam jumlah yang paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada saat sistem pertahanan tubuh bayi paling rendah. Jadi, dapat dianggap bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang diterima oleh bayi. Selain itu ASI akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi sehingga ASI berfungsi pula sebagai imunisasi aktif. Contoh imunisasi pasif oleh ASI adalah SIgA (Secretory Immunoglobulin A). SIgA adalah suatu anggota imunoglobulin yang penting. Pada minggu- pertama kehidupan ususnya masih seperti saringan yang akan membocorkan kuman–kuman dan benda asing lainnya. Di sinilah SIgA ASI akan melindungi dengan jalan menutupi kebocoran-kebocoran pada dinding usus tersebut.

Sitem Perlindungan Tubuh Yg Selalu Di Perbaharui
ASI akan memberikan perlindungan terhadap kuman-kuman sekitar bayi kita. Kuman-kuman sekitar kita akan terus berubah. Bila ada kuman baru yang masuk tubuh ibu maka tubuh akan membuat antinya. Melalui ASI, anti terhadap kuman baru ini dialirkan ke bayi sehingga bayi menjadi kebal juga terhadap bakteri baru yang akan selalu berubah. Proses imunisasi oleh ASI ini selalu akan beradaptasi untuk menghasilkan pasangan ibu-bayi dengan sistem pertahanan tubuh yang terbaik.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Asuhan Keperawatan dan Asuhan Kebidanan  |  Asuhan Keperawatan by Blog Design