Minggu, 15 November 2009

Deteksi Dini Pada Masa Nifas

Masa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir ketika alat – alat kandunga seperti sebelum hamil.
Perubahan yang terjadi pada masa nifas :

1. Suhu badan
Suhu badan wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 0 C. sesudah partus dapat naik + 0,5 0 C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,0 0C sesudah 12 jam pertama melahirkan, umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu badan lebih dari 38 0C mungkin ada infeksi

2. Nadi
Pada umumnya nadi berkisar antara 60 – 80 denyutan atau menit. Segera setelah partus dapat terjadi brakikardi. Bila terdapat takikardi sedangkan badan tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan atau ada vitium kordis pada penderita. Pada masa nifas umumnya denyut nadi labil dibandingkan dengan suhu badan.

3. Hemokonsentrasi
Pada masa hamil didapat hubungan pendek yang dikenal sebagai “ shunt “antara sirkulasi ibu dan plasenta. Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan sendirinya dan tiba – tiba. Volume darah pada ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini menimbulkan pada jantung, sehingga dapat menimbulkan dekompensasi kordis pada penderta vitium kordis.

4. Laktasi
Sejak kehamilan muda, sudah terdapat persiapan – persiapan pada kelenjar mamae untuk menghadapimasa laktasi ini. Perubahan yang terdapat pada kedua mamae antara lain :
a. Proliferasi jaringan, terutama kelenjar – kelenjar dan alveolus mamae dan lemak.
b. Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang – kadang dapat dikeluarkan ( kolossrum ).
c. Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan maupun pada bagian dalam mamae.
d. Setelah persalinan, pengaruh menekan estrogen dan progesteron hilang.maka timbul pengaruh hormon laktogenik ( LH ) atau prolaktin yang akan merangsang air susu.

Lochea yaitu cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
a. Lochea rubra atau kruenta
Berisi darh segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel desidua, verniks kaseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.

b. Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi pada hari ke 3 sampai 7 pasca persalinan.

c. Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, terjadi pada hari ke 7 sampai 14 pasca persalinan.

d. Lochea alba
Merupakan cairan putih, terjadi setelah 2 minggu.

e. Lochea purulenta
Biasanya lochea berbau agak sedikit amis, kecuali bila terdapat infeksi

f. Lokhiostasis
Lochea tidak lancar keluarnya.

BERBAGAI PERUBAHAN PADA PERINEUM, VAGINA DAN VULVA
Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi otot – otot pada panggul, perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan kearah tonisitas atau elastisitas normal dari ligamentum otot rahim.ini merupakan proses bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam masa nifas dan mencegah timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatka pembuluh darah pada vagina dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan timbulnya beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan pada perineum.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Asuhan Keperawatan dan Asuhan Kebidanan  |  Asuhan Keperawatan by Blog Design